KATA PENGANTAR
Guru yang efektif (effective teacher)
adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional. Untuk
dapat melaksanakan tugas secara profesional diperlukan berbagai persyaratan
seperti: kompetensi akademik, kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, serta
harus mempunyai komitmen yang tinggi.
Dalam pandangan Islam, disamping
syarat-syarat di atas, seorang guru haruslah seorang yang bertaqwa, yaitu
beriman, berilmu dan berakhlakul karimah sehingga tidak saja efektif dalam
mengajar tetapi juga efektif dalam mendidik. Sebab mendidik dengan keteladanan
lebih efektif dari pada mengajar dengan perkataan (lisan al-hal afshahu min
lisan al-maqal).
Kami harap makalah ini dapat menjadi sumber
informasi bagi yang membutuhkan baik bagi dunia pendidikan ataupun para akademisi
yang ingin meningkatkan pengetahuanya walaupun dengan segala keterbatasannya dalam memberikan informasi, apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar –
besarnya, karena kealpaan, kehilafan itu adalah sifat manusia yang nyata
didunia, maka segala saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kemajuan,
sangat kami harapkan.
Jakarta, 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Guru merupakan faktor yang pertama dan
utama yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan
kurikulum di sekolah harus diawali dengan adanya komitmen guru untuk
menjalankan tugas yang aktif, kreatif dan inovatif.
Yang di maksud dengan komitmen adalah
kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasakan terlibat aktif dengan penuh
rasa tanggung jawab. Komitmen lebih luas dari kepedulian, sebab dalam
pengertian komitmen tercakup arti usaha dan dorongan serta waktu yang cukup
banyak.
Komitmen menjalankan tugas
dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk mengukur kinerja
guru. Agar guru dapat menunjukkan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru
tersebut harus memiliki penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan dan
bagaimana mengajarkannya agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
efisien serta komitmen untuk menjalankan tugas-tugas tersebut.
Masih banyak lagi definisi-definisi
tentang komitmen guru, maka dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang
beberapa definisi dari komitmen beserta ciri-cirinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMITMEN GURU PROFESIONAL
Kata komitmen berasal dari bahasa
latin commitere, to connect, entrust-the state of being obligated or
emotionally, impelled adalah keyakinan yang mengikat (aqad) Sedemikian
kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakan
perilaku menuju arah yang diyakininya (Tasmara, 2006 :26).
Definisi komitmen yang diberikan oleh
John dan Taylor (1999) menyatakan bahwa komitmen dapat disebut dengan usaha dan
kerja keras yang ditunjukkan oleh seseorang pekerja itu.
Jadi, komitmen dapat didefinisikan
sebagai kerelaan seseorang pekerja tersebut untuk bisa bertanggungjawab dalam
profesinya.
Menurut Karlof dan Ostblom (1994: 17),
menjelaskan bahwa keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya ditentukan oleh adanya
partisipasi atau keterlibatan seseorang tetapi juga dipengaruhi oleh adanya
komitmen seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Menurut Partanto & Al Barry (1994:
352) komitmen berkaitan dengan kesatuan janji dan kesepakatan bersama.
Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa komitmen merupakan pengaturan diri di
dalam pekerjaan masing-masing atau keterikatan psikologis seseorang pada
organisasi. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa komitmen berkaitan dengan
kesediaan, kepedulian, ketertarikan dan keterlibatan atas sesuatu dengan penuh
tanggung jawab.
Mulyasa (2003: 151) menjelaskan bahwa
komitmen secara mandiri perlu dibangun pada setiap individu warga sekolah
termasuk guru, terutama untuk menghilangkan setting pemikiran dan budaya
kekakuan birokrasi, seperti harus menunggu petunjuk atasan dengan mengubahnya menjadi
pemikiran yang kreatif dan inovatif.
Adapun komitmen tersebut dapat diraih
melalui beberapa aktivitas, antara lain:
1.
Membangun arti penting tugas yang menjadi tanggung jawab.
2.
Menyederhanakan berbagai tugas yang rumit, dan
3.
berorientasi terhadap penyelesaian tugas.
Tugas guru salah satunya adalah
mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa sehingga siswa mau belajar
(Osman, 2002: 21). Untuk itu, agar siswa cenderung aktif dalam kegiatan pembelajaran
maka guru harus dapat mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa. Tugas
pengarahan dan pembimbingan tersebut dapat terwujud, jika dalam diri guru
tersebut ada dorongan dan komitmen untuk melakukannya.
Terkait dengan tugas guru tersebut, Timpe
(1991: 177) menyatakan bahwa dasar komitmen adalah komunikasi dan peran serta.
Adanya komunikasi dan peran guru ditentukan oleh komitmen guru itu sendiri. Untuk
itu, diperlukan komitmen guru mewujudkan proses komunikasi dan peran guru dalam
mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung efektif.
B. CIRI – CIRI KOMITMEN GURU PROFESIONAL
Seorang guru yang mempunyai komitmen
tinggi akan memiliki kepedulian terhadap tugas, kebutuhan siswa, teman sejawat,
atau atasan langsung. Ia punya komitmen terhadap tugas yang dibebankannya,
termasuk tanggungjawab terhadap bangsa, Negara dan sesama manusia. Pembentukan
sikap seperti ini karena ia mendasarkan diri pada panggilan jabatan yang pada
akhirnya ia juga bertanggungjawab terhadap sang pencipta.
Fracis Fuller (1969) seorang pionir
studi longitudinal memberi kesimpulan tentang guru, yaitu bahwa setiap saat
para guru harus meningkatkan komitmen dan kepedulian terhadap setiap perubahan
tugas profesinya. Guru yang punya komitmen terhadap tugas akan menyediakan
waktu dan tenaga untuk membaca buku-buku baru, atau mengembangkan penelitian
yang sederhana baik dikelas pada waktu mengajar, maupun dalam tugas lainnya.
Perilaku guru yang mempunyai komitmen dapat digambarkan sebagai berikut :
Ciri-ciri komitmen guru yang rendah
|
Ciri-ciri komitmen guru yang tinggi
|
1. −Kurangnya memperdulikan masalah-masalah siswa.
2. −Kurangnya menyediakan waktu dan tenaga untuk memikirkan
masalah yang berhubungan dengan tugasnya.
3. −Hanya mempedulikan tugas-tugas rutin.
4. −Kurang mempedulikan tugas-tugas pokok.
|
−Punya kepedulian untuk siswa dan rekan sejawat.
2. − Selalu menyediakan waktu dan tenaga yang cukup untuk
membantu siswa.
3. −Dapat mempedulikan rekan sejawat dan atasan langsung.
4. −Selalu mempedulikan tugas-tugas pokok.
|
C. JENIS –JENIS KOMITMEN SEORANG GURU
Menurut Louis (dalam Ahmad dan
Razak,2007) menjelaskan 4 jenis komitmen guru, yaitu :
- Komitmen Terhadap Sekolah Sebagai Satu Unit Sosial.
Guru mempunyai
komitmen terhadap sekolah, bertanggungjawab terhadap sekolah dan profesinya
dalam arti dengan sukarela, menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan
berusaha mewujudkan tanggung-jawab dan peranan sekolah dalam mewujudkan
keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
- Komitmen Terhadap Kegiatan Akademik Sekolah.
Guru yang mempuyai komitmen menyiapkan
banyak waktu untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran
seperti, perancangan pengajaran, pengelolaan pengajaran dan senantiasa berfikir
tentang cara untuk meningkatkan keaktifan prestasi belajar siswa-siswi.
3.
Komitmen Terhadap Siswa-Siswi Sebagai Individu Yang Unik.
Gardner (1995) berpendapat mengenai perbedaan dari siswa-siswi yang harus
diketahui oleh guru sebagai landasan membangun komitmen kesadaran bahwa pelajar
adalah individu yang unik yang memiliki beberapa perbedaan, seperti perbedaan
latar belakang rumah, perbedaan kemampuan di sekolah, perbedaan kesehatan dan
nutrisi, serta perbedaan dalam minat belajar.
- Komitmen Untuk Menciptakan Pengajaran Yang Bermutu.
Seorang guru senantiasa merespons perubahan-perubahan pengetahuan baru dan
terkini terutama ide-ide baru tersebut dalam implementasi kurikulum dikelas,
sehingga pembelajaran bermutu.
Mutu pembelajaran atau mutu pendidikan
akan dapat dicapai jika guru memenuhi kebutuhan siswa-siswi dan yang harus
dipersiapkan oleh guru. Kemampuan guru menciptakan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan adalah upaya posistif untuk meningkat-kan mutu pembelajaran.
BAB III
KESIMPULAN
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
dinyatakan bahwa komitmen guru adalah suatu keberpihakan diri terhadap suatu pekerjaan
atau tugas atas dasar loyalitas, tanggung jawab, dan keterlibatan secara
psikologis dalam tugas, seperti kebanggaan dan rela berkorban.
Guru adalah orang yang sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus dapat
membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu
mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan memiliki berbagai
kriteria sebagai seorang guru dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Berkaitan dengan tangung jawab, guru
harus mengetahui, serta memahami nilai, norma, moral, dan sosial, serta
berusaha berprilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru
juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di
sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam lembaga persekolahan, tugas
utama guru adalah mendidik dan mengajar. Dan agar tugas utama tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik, maka ia perlu memiliki kualifikasi tertentu yaitu
profesionalisme: memiliki kompetensi dalam ilmu
pengetahuan, kredibilitas moral,
dedikasi dalam menjalankan tugas, kematangan jiwa (kedewasaan) dan memiliki
keterampilan teknis mengajar, mampu membangkitkan etos dan motivasi anak didik
dalam belajar dan meraih kesuksesan.
Dengan kualifikasi tersebut diharapkan
guru dapat menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar mulai dari
perencanaan program pembelajaran, mampu memberikan keteladanan dalam banyak
hal, mampu menggerakkan etos anak didik sampai pada evaluasi.
REFERENSI
Burhanuddin salam, Pengantar Pedagogik (dasar-dasar ilmu mendidik), 1997,
Jakarta : Rieneka Cipta.
Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, 1999, Jakarta : Rineka
Cipta.
http://coretan-rossi.blogspot.com/2011/04/komitmen-guru-profesional.html
http://episentrum.com/search/definisi%20-%20definisi%20komitmen%20guru/page/6/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar