Sabtu, 28 Januari 2012

PERKEMBANGAN PROFESI KEGURUAN MEMAHAMI KOMITMEN GURU PROFESIONAL

KATA PENGANTAR

Guru yang efektif (effective teacher) adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional. Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional diperlukan berbagai persyaratan seperti: kompetensi akademik, kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, serta harus mempunyai komitmen yang tinggi.
Dalam pandangan Islam, disamping syarat-syarat di atas, seorang guru haruslah seorang yang bertaqwa, yaitu beriman, berilmu dan berakhlakul karimah sehingga tidak saja efektif dalam mengajar tetapi juga efektif dalam mendidik. Sebab mendidik dengan keteladanan lebih efektif dari pada mengajar dengan perkataan (lisan al-hal afshahu min lisan al-maqal).
Kami harap makalah ini dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik bagi dunia pendidikan ataupun para akademisi yang ingin meningkatkan pengetahuanya walaupun dengan segala keterbatasannya dalam memberikan informasi, apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf  yang sebesar – besarnya, karena kealpaan, kehilafan itu adalah sifat manusia yang nyata didunia, maka segala saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kemajuan, sangat kami harapkan.

Jakarta, 2011


Penyusun











BAB I
PENDAHULUAN

Guru merupakan faktor yang pertama dan utama yang mempengaruhi pelak­sanaan kurikulum. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah harus diawali dengan adanya komitmen guru untuk menjalankan tugas yang aktif, kreatif dan inovatif.
Yang di maksud dengan komitmen adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasakan terlibat aktif dengan penuh rasa tanggung jawab. Komitmen lebih luas dari kepedulian, sebab dalam pengertian komitmen tercakup arti usaha dan dorongan serta waktu yang cukup banyak.
Komitmen menjalankan tugas dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk meng­ukur kinerja guru. Agar guru dapat menunjuk­kan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien serta komitmen untuk men­jalankan tugas-tugas tersebut.
Masih banyak lagi definisi-definisi tentang komitmen guru, maka dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang beberapa definisi dari komitmen beserta ciri-cirinya.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN KOMITMEN GURU PROFESIONAL

Kata komitmen berasal dari bahasa latin commitere, to connect, entrust-the state of being obligated or emotionally, impelled adalah keyakinan yang mengikat (aqad) Sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakan perilaku menuju arah yang diyakininya (Tasmara, 2006 :26).
Definisi komitmen yang diberikan oleh John dan Taylor (1999) menyatakan bahwa komitmen dapat disebut dengan usaha dan kerja keras yang ditunjukkan oleh seseorang pekerja itu.
Jadi, komitmen dapat didefinisikan sebagai kerelaan seseorang pekerja tersebut untuk bisa bertanggungjawab dalam profesinya.
Menurut Karlof dan Ostblom (1994: 17), menjelaskan bahwa keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya ditentukan oleh ada­nya partisipasi atau keterlibatan seseorang tetapi juga dipengaruhi oleh adanya komit­men seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Menurut Partanto & Al Barry (1994: 352) komitmen berkaitan dengan kesatuan janji dan kesepakatan bersama. Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa komitmen merupakan pengaturan diri di dalam pe­kerjaan masing-masing atau keterikatan psikologis seseorang pada organisasi. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa komitmen berkaitan dengan kesediaan, kepedulian, ketertarikan dan keterlibatan atas sesuatu dengan penuh tanggung jawab.
Mulyasa (2003: 151) menjelaskan bahwa komitmen secara mandiri perlu dibangun pada setiap individu warga sekolah termasuk guru, terutama untuk menghilangkan setting pemikiran dan budaya kekakuan birokrasi, seperti harus menunggu petunjuk atasan dengan mengubahnya menjadi pemikiran yang kreatif dan inovatif.
Adapun komitmen tersebut dapat diraih me­lalui beberapa aktivitas, antara lain:
1.      Membangun arti penting tugas yang menjadi tanggung jawab.
2.      Menye­derhanakan berbagai tugas yang rumit, dan
3.      berorientasi terhadap penyelesaian tugas.
Tugas guru salah satunya adalah mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa sehingga siswa mau belajar (Osman, 2002: 21). Untuk itu, agar siswa cenderung aktif dalam kegiatan pem­belajaran maka guru harus dapat meng­arahkan dan membimbing kegiatan belajar siswa. Tugas pengarahan dan pem­bimbingan tersebut dapat terwujud, jika dalam diri guru tersebut ada dorongan dan komitmen untuk melakukannya.
Terkait dengan tugas guru tersebut, Timpe (1991: 177) menyatakan bahwa dasar komitmen adalah komunikasi dan peran serta. Adanya komunikasi dan peran guru ditentukan oleh komitmen guru itu sendiri. Untuk itu, diperlukan komitmen guru mewujudkan proses komunikasi dan peran guru dalam mengarahkan dan mem­bimbing kegiatan belajar siswa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung efektif.

B.     CIRI – CIRI KOMITMEN GURU PROFESIONAL

Seorang guru yang mempunyai komitmen tinggi akan memiliki kepedulian terhadap tugas, kebutuhan siswa, teman sejawat, atau atasan langsung. Ia punya komitmen terhadap tugas yang dibebankannya, termasuk tanggungjawab terhadap bangsa, Negara dan sesama manusia. Pembentukan sikap seperti ini karena ia mendasarkan diri pada panggilan jabatan yang pada akhirnya ia juga bertanggungjawab terhadap sang pencipta.
Fracis Fuller (1969) seorang pionir studi longitudinal memberi kesimpulan tentang guru, yaitu bahwa setiap saat para guru harus meningkatkan komitmen dan kepedulian terhadap setiap perubahan tugas profesinya. Guru yang punya komitmen terhadap tugas akan menyediakan waktu dan tenaga untuk membaca buku-buku baru, atau mengembangkan penelitian yang sederhana baik dikelas pada waktu mengajar, maupun dalam tugas lainnya.

Perilaku guru yang mempunyai komitmen dapat digambarkan sebagai berikut :
Ciri-ciri komitmen guru yang rendah
Ciri-ciri komitmen guru yang tinggi
1.    −Kurangnya memperdulikan masalah-masalah siswa.
2.    −Kurangnya menyediakan waktu dan tenaga untuk memikirkan masalah yang berhubungan dengan tugasnya.
3.    −Hanya mempedulikan tugas-tugas rutin.
4.    −Kurang mempedulikan tugas-tugas pokok.
Punya kepedulian untuk siswa dan rekan sejawat.
2.   − Selalu menyediakan waktu dan tenaga yang cukup untuk membantu siswa.
3.    −Dapat mempedulikan rekan sejawat dan atasan langsung.
4.    −Selalu mempedulikan tugas-tugas pokok.


C.    JENIS –JENIS KOMITMEN SEORANG GURU
Menurut Louis (dalam Ahmad dan Razak,2007) menjelaskan 4 jenis komitmen guru, yaitu :
  1. Komitmen Terhadap Sekolah Sebagai Satu Unit Sosial.
Guru mempunyai komitmen terhadap sekolah, bertanggungjawab terhadap sekolah dan profesinya dalam arti dengan sukarela, menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggung-jawab dan peranan sekolah dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan dan pengajaran.

  1. Komitmen Terhadap Kegiatan Akademik Sekolah.
Guru yang mempuyai komitmen menyiapkan banyak waktu untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran seperti, perancangan pengajaran, pengelolaan pengajaran dan senantiasa berfikir tentang cara untuk meningkatkan keaktifan prestasi belajar siswa-siswi.

3.      Komitmen Terhadap Siswa-Siswi Sebagai Individu Yang Unik.
Gardner (1995) berpendapat mengenai perbedaan dari siswa-siswi yang harus diketahui oleh guru sebagai landasan membangun komitmen kesadaran bahwa pelajar adalah individu yang unik yang memiliki beberapa perbedaan, seperti perbedaan latar belakang rumah, perbedaan kemampuan di sekolah, perbedaan kesehatan dan nutrisi, serta perbedaan dalam minat belajar.

  1. Komitmen Untuk Menciptakan Pengajaran Yang Bermutu.
Seorang guru senantiasa merespons perubahan-perubahan pengetahuan baru dan terkini terutama ide-ide baru tersebut dalam implementasi kurikulum dikelas, sehingga pembelajaran bermutu.
Mutu pembelajaran atau mutu pendidikan akan dapat dicapai jika guru memenuhi kebutuhan siswa-siswi dan yang harus dipersiapkan oleh guru. Kemampuan guru menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah upaya posistif untuk meningkat-kan mutu pembelajaran.




BAB III
KESIMPULAN

Dari beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa komitmen guru adalah suatu keberpihakan diri terhadap suatu pe­kerjaan atau tugas atas dasar loyalitas, tanggung jawab, dan keterlibatan secara psikologis dalam tugas, seperti ke­banggaan dan rela berkorban.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus dapat membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan memiliki berbagai kriteria sebagai seorang guru dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Berkaitan dengan tangung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma, moral, dan sosial, serta berusaha berprilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam lembaga persekolahan, tugas utama guru adalah mendidik dan mengajar. Dan agar tugas utama tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka ia perlu memiliki kualifikasi tertentu yaitu profesionalisme: memiliki kompetensi dalam ilmu
pengetahuan, kredibilitas moral, dedikasi dalam menjalankan tugas, kematangan jiwa (kedewasaan) dan memiliki keterampilan teknis mengajar, mampu membangkitkan etos dan motivasi anak didik dalam belajar dan meraih kesuksesan.
Dengan kualifikasi tersebut diharapkan guru dapat menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar mulai dari perencanaan program pembelajaran, mampu memberikan keteladanan dalam banyak hal, mampu menggerakkan etos anak didik sampai pada evaluasi.











REFERENSI

Burhanuddin salam, Pengantar Pedagogik (dasar-dasar ilmu mendidik), 1997, Jakarta : Rieneka Cipta.
Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, 1999, Jakarta : Rineka Cipta.
http://coretan-rossi.blogspot.com/2011/04/komitmen-guru-profesional.html
http://episentrum.com/search/definisi%20-%20definisi%20komitmen%20guru/page/6/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar